LP (Laporan Pendahuluan) Keperawatan Lengkap

Kumpulan Laporan Pendahuluan Keperawatan, Asuhan Keperawatan Lengkap,SAP Dan Leaflet, Tugas-Tugas Kuliah Keperawatan Lainnya

08/04/17

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN POLA MAKAN PASIEN ASAM URAT

A.  Latar Belakang
Gout atau penyakit asam urat, adalah suatu penyakit yang sudah dikenal sejak masa Hippocrates. Gout adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebih, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun atau akibat peningkatan asupan makanan tinggipurin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang tinggi. Gout ditandai dengan serangan berulang dari artritis (peradangan sendi) yang akut, kadang kadang disertai pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas atau (kerusakan sendi) secara kronis, dan cedera pada ginjal  (Sustrani, 2006).

Di Indonesia, arthritis gout terjadi pada usia yang lebih muda, sekitar 32% pada pria berusia kurang dari 34 tahun. Pada wanita, kadar asam urat umumnya rendah dan meningkat setelah usia menopause. Prevalensi arthritis gout di Bandungan, Jawa Tengah, prevalensi pada kelompok usia 15-45 tahun sebesar 0,8%; meliputi pria 1,7% dan wanita 0,05%. Di Minahasa (2003), proporsi kejadian arthritis gout sebesar 29,2% dan pada etnik tertentu di Ujung Pandang sekitar 50% penderita rata-rata telah menderita gout 6,5 tahun atau lebih setelah keadaan menjadi lebih parah.
Penelitian Darmawan 1999 tentang asam urat mendapatkan 8% orang dewasa di atas 15 tahun menderita arthritis gout (Zakiah dkk, 2005:10). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 17 juli 2010 menunjukkan bahwa di Puskesmas Pademawu Kabupaten Pamekasan penderita asam urat pada bulan juni 2010 didapatkan penderita asam urat mencapai 113 pasien. Sedangkan dari data 6 bulanan (januari 2010-juni 2010), jumlah pasien yang menderita asam urat mencapai 2101 pasien.
Penyakit asam urat ini muncul karena orang terlalu banyak mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung purin, antara lain teh, kopi, jeroan (babat, limpa, usus dan sebagainya). Jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung purin maka kadar asam urat dalam tubuh akan tinggi. Kelebihan asam urat mengakibatkan seseorang terserang penyakit asam urat. Pada pria kadar asam urat normal 3,5-7,0 mg/dl sedangkan pada wanita 2,6-6,0 mg/dl.
Dampak tingginya asam urat akan menimbulkan berbagai penyakit antara lain; reumatik gout, tofi, gangguan fungsi ginjal, dan batu urat dalam ginjal. Perubahan gaya hidup, konsumsi obat tertentu dan menghindari makanan yang berkadar purin tinggi dapat mengendalikan asam urat.

B. Rumusan Masalah
“Bagaimana Pola Makan pada pasien  asam urat di Panti Sosial Tresna Werda?”

C. Tujuan Penelitian
1.      Tujuan umum
Mengetahui  Pola Makan pada pasien asam urat di Puskesmas Pademawu Pamekasan.
2.      Tujuan Khusus
·         Mengetahui karakteristik pasien asam urat (jenis kelamin, usia, pendidikan)
·         Mengetahui pola makan (jenis makanan, jumlah, dan frekuensi) pasien asam urat di Puskesmas Pademawu Pamekasan
D.    WAKTU DAN TEMPAT
Tanggal pelaksanaan   : 22 Maret 2017
Waktu                         : 09.00 – 10.00 WIB
Tempat                        : Panti Sosial Tresna Werdha
E.     METODE
Ceramah dan tanya jawab
F.     PENGORGANISASIAN
1. Pembimbing kegiatan    : Ns. Gunawan Irianto, M.Kep, Sp.Kom
2. Pembimbing Lahan        : Ns. Kasio, S.Kep
3. Fasilitator 1                    : Jaya Pamungkas
4. Fasilitator 2                    : Ahmad Wahyudi
5. Fasilitator 3                    : Melati Anggraeny P
6. Fasilitator 4                    : Ika Afriani
7. Fasilitator 5                    : Nurhidayati

G. Landasan Teori
1      Definisi Pola Makan
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat di ubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan kedalam tubuh (Sunita Almatsier, 2009:3)
Pola makan (Yayuk, 2004:69) adalah susunan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu.Soegeng Santosa dkk (2004) mengungkapkan bahwa pola makan merupakan berbagai informasi yang memberi gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu. Pendapat dua pakar yang berbeda-beda dapat diartikan secara umum bahwa pola makan adalah cara atau perilaku yang ditempuh seseorang atau sekelompok orang dalam memilih, menggunakan bahan makanan dalam konsumsi pangan setiap hari yang meliputi jenis makanan, jumlah makanan dan frekuensi makan yang berdasarkan pada faktor-faktor sosial, budaya dimana mereka hidup.
Pola makan yang benar akan menentukan kesehatan seseorang. Jika pola makan benar, kesehatan terjaga, sebaliknya apabila pola makan tidak benar, besar kemungkinan kita akan terkena berbagai penyakit.Ada pepatah mengatakan bahwa kesehatan manusia terletak pada perut. Bila perut dijejali dengan makanan yang mengandung sampah, racun ataupun zat-zat yang sangat membayakan tubuh (Ahmad J. Ramadhan, 2008:13).
Pola makan yang sehat adalah pola makan yang seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sementara itu, makanan yang seimbang adalah makanan yang tidak mementingkan salah satu unsur tertentu dan tidak mengabaikan unsur lainnya ( Ahmad J. Ramadhan, 2008:29).

2.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Makan
1.      Budaya
Budaya cukup menentukan jenis makanan yang sering dikonsumsi. Demikian pula letak geografis mempengaruhi makanan yang diinginkannya. Sebagai contoh, nasi untuk orang-orang Asia dan Orientalis, pasta untuk orang-orang Italia, curry (kari) untuk orang-orang India merupakan makanan pokok, selain makana-makanan lain yang mulai ditinggalkan. Makanan laut banyak disukai oleh masyarakat sepanjang pesisir Amerika Utara. Sedangkan penduduk Amerika bagian Selatan lebih menyukai makanan goreng-gorengan.

2.      Agama/Kepercayaan
Agama/kepercayaan juga mempengaruhi jenis makanan yang dikonsumsi. Sebagai contoh, agama Islam dan Yahudi Orthodoks mengharamkan daging babi. Agama Roma Katolik melarang makan daging setiap hari, dan beberapa aliran agama (Protestan) melarang pemeluknya mengkonsumsi teh, kopi atau alkohol.
3.      Status Sosial Ekonomi
Pilihan seseorang terhadap jenis dan kualitas makanan turut dipengaruhi oleh status sosial dan ekonomi. Sebagai contoh, orang kelas menegah ke bawah atau orang miskin di desa tidak sanggup membeli makanan jadi, daging, buah dan sayuran yang mahal. Pendapatan akan membatasi seseorang untuk mengkonsumsi makanan yang mahal harganya. Kelompok sosial juga berpengaruh terhadap kebiasaan makan, misalnya kerang dan siput disukai oleh beberapa kelompok masyarakat, sedangkan kelompok masyarakat yang lain lebih menyukai hamburger dan pizza.
4.      Personal Preference
Hal-hal yang disukai dan tidak disukai sangat berpengaruh terhadap kebiasaan makan seseorang. Orang seringkali memulai kebiasaan makannya sejak dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Misalnya, ayah tidak suka makan kai, begitu pula dengan anak laki-lakinya. Ibu tidak suka makanan kerang, begitu pula anak perempuannya. Perasaan suka dan tidak suka seseorang terhadap makanan tergantung asosiasinya terhadap makanan tersebut. Anak-anak yang suka mengunjungi kakek dan neneknya akan ikut menyukai acar karena mereka sering dihidangkan acar. Lain lagi dengan anak yang suka dimarahi bibinya, akan tumbuh perasaan tidak suka pada daging ayam yang dimasak bibinya.
5.      Rasa Lapar, Nafsu Makan, Dan Rasa Kenyang
Rasa lapar umumnya merupakan sensasi yang kurang menyenangkan karena berhubungan dengan kekurangan makanan. Sebaliknya, nafsu makan merupakan sensasi yang menyenangkan berupa keinginan seseorang untuk makan. Sedangkan rasa kenyang merupakan perasaan puas karena telah memenuhi keinginannya untuk makan. Pusat pengaturan dan pengontrolan mekanisme lapar, nafsu makan dan rasa kenyang dilakukan oleh sistem saraf pusat, yaitu hipotalamus.
6.      Kesehatan
Kesehatan seseorang berpengaruh besar terhadap kebiasaan makan. Sariawan atau gigi yang sakit seringkali membuat individu memilih makanan yang lembut. Tidak jarang orang yang kesulitan menelan, memilih menahan lapar dari pada makan.
7.      Usia Dan Jenis Kelamin
Sudah sering kita mendengar berbagai makanan yang dianggap tabu untuk laki-laki, perempuan atau orang dalam kondisi tertentu di dalam tradisi kita. Banyak juga yang menganggap itu sebagai mitos yang belum tentu benar. Tetapi meskipun kebenarannya diragukan, banyak kalangan yang berpegang teguh pada larangan itu. Mereka pantang memakan makanan-makanan itu. Alasannya, berjaga-jaga jika itu memang benar.
Maka, sejumlah penelitian dilakukan. Sebagian membuktikan bahwa mitos hanya sekadar mitos. Misalnya, jika lelaki sering makan terung, dia punya kecenderungan impoten, ternyata tak terbukti. Tetapi, ada juga mitos yang setelah ditelusuri secara ilmiah, memang menunjukkan kebenarannya. Nah, dalam hubungannya dengan gender, di bawah ini ada sejumlah makanan (buah-buahan dan sayuran) yang dianjurkan karena berkhasiat tertentu dalam kaitannya dengan kemampuan terbaik bagi laki-laki atau perempuan.

Berdasarkan tingkatan umur pola makan yang baik digolongkankan menjadi :
a.       Pola makan yang baik pada Usia 40 - 60-an
Pada usia ini proses menua sedang berjalan. Proses menua ini adalah suatu proses alamiah yang akan dialami oleh setiap individu yang telah mengalami usia maturitas, yang umumnya disertai oleh penurunan kualitas hidup. Tidak heran pada masa ini di dalam tubuh terjadi perubahan-perubahan fisiologi yang meliputi berbagai hal, antara lain kebutuhan tubuh akan energi menurun. Hal ini disebabkan adanya penurunan masa otot dan peningkatan lemak tubuh.Jika makan tidak dikontrol, kegemukan mudah sekali terjadi, lebih-lebih jika aktivitas fisik kurang. Kebutuhan tubuh akan energi ini menurun sebanyak 5% untuk setiap penambahan usia 5 tahun, setelah Anda berusia 40 tahunan. Menurut Widya Karya Gizi, laki-laki dewasa sampai usia 60 tahun, memerlukan 2400 kalori/hari. Sedang wanita 1900 kalori/hari. Jadi seorang pria usia 50 tahun perlu mengurangi konsumsinya sekitar 240 kalori, sedang wanita 190 kalori. Pada usia 60 tahun pria mengurangi 480 kalori, sedangkan wanita 380 kalori per hari.
Di samping kebutuhan tubuh akan energi menurun, juga terdapat penurunan sekresi asam lambung. Hal ini akan mengakibatkan gangguan pada penyerapan kalsium dan besi.Sekresi dari enzym lipase juga menurun, ini akan mengakibatkan gangguan absorpsi lemak, yang selanjutnya menimbulkan konstipasi (sulit buang air besar). Ini pun akan lebih memudahkan timbulnya keracunan makanan dan timbulnya kanker usus.Sistem pemafasan, kardiovaskuler dan juga ginjal mengalami kemunduran. Pada wanita bila telah mengalami menopause, perlu berhati-hati, karena sering timbul kerapuhan tulang yang dikenal sebagai osteoporosis. Makanan yang cukup kalsium, flour dan vitamin D serta olahraga yang teratur dapat membantu mengurangi kasus ini. Vitamin D banyak didapat pada hati, ikan, serta minyak ikan. Flour terdapat pada air minum dan teh. Sedang kalsium banyak terdapat pada ikan yang dimakan dengan tulangnya, susu, keju serta sayuran yang berwarna hijau.Selain osteoporosis, bahaya lain lagi yang mengintai wanita setelah menopause ini adalah peningkatan kadar kolesterol darah. Oleh karena itu kasus timbulnya penyakit jantung pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki.Untuk mengatasinya perlu pembatasan pemakaian lemak, juga buat kaum pria. Juga perlu dihindarkan/dibatasi makanan-makanan yang kandungan kolesterolnya tinggi, seperti jerohan (usus, babat, hati, otak, sumsum), juga udang, kuning telur dan susu full-cream (penuh). Dengan mempertahankan kelangsingan dan kebugaran serta perbanyak makan sayur--sayuran dan buah-buahan. Kurangi pemakaian lemak dan karbohidrat sederhana (gula, madu). Hal-hal tersebut merupakan langkah yang tepat untuk tetap sehat dan bugar da-lam periode usia ini.

b.      Pola makan yang baik pada Usia 65 tahun ke atas
Pada usia lanjut ini, sering kali terjadi salah gizi, karena kehilangan kemampuannya. Akibatnya rasa makanan harus tinggi baru mereka rasakan enak. Yang berbahaya bila konsumsi garam tinggi, ini akan mempermudah timbulnya tekanan darah tinggi dan meningkatnya kasus serangan jantung dan stroke. Terlalu banyak gula, menyebabkan kebutuhan tubuh akan vitamin B komplek meningkat. Vitamin ini sangat penting pada proses pembentukan energi tubuh. Tanpa cukup makanan yang berkualitas tinggi (bagus), orang usia lanjut mudah sekali kekurangan akan serat, vitamin C, kalsium, besi, dan vitamin B komplek. Buah-buahan dan sayur-sayuran segar merupakan sumber utama dan me-ngandung serat, vitamin C dan vitamin A.
Di samping itu jangan lupa mengkonsumsi sumber protein hewani dalam jumlah yang cukup. Pilihlah sumber protein hewani seperti daging tanpa lemak, ikan, ayam, susu non-fat, kerang- kerangan. Juga jangan lupa sumber protein nabati seperti tahu, tempe atau kacang-kacangan .

3.       Zat Makanan Yang Dibutuhkan Tubuh
1.      Karbohidrat.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri dari elemen-elemen karbon, hidrogen dan oksigen dan terbagi menjadi gula/karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan sumber energi yang paling ekonomis dan paling banyak tersedia. Karbohidrat sangat bermanfaat karena merupakan penghasil energi yang cepat dan menghasilkan serat agar proses eliminasi pencernaan dan fungsi-fungsi intestinal berfungsi normal. Karbohidrat adalah sumber energi tubuh dan dapat anda temukan dalam 2 bentuk : tepung dan gula. Tepung ditemukan di makanan seperti beras, pasta, roti, kentang, kacang-kacangan, dan padi-padian. Gula dapat ditemukan di makanan seperti coklat, permen atau kue. Karbohidrat untuk makanan sehat seharusnya lebih mengandung tepung dibandingkan mengandung gula.
Jika seseorang tidak mengkonsumsi karbohidrat yang sesuai dengan kebutuhannya akan menimbulkan efek-efek merugikan. Kekurangan asupan karbohidrat dapat menimbulkan kehilangan energi, mudah lelah, terjadi pemecahan protein yang berlebihan, dan akan mengalami gangguan keseimbangan air, natrium, kalium dan korida. Sebaliknya, jika seseorang kelebihan mengkonsumsi karbohidrat akan meyebabkan berat badan meningkat dan terjadi obesitas.
2.      Protein
Protein merupakan sat pembangun jaringan tubuh. Protein terutama terdapat pada otot dan kelenjar, organ-organ dalam, otak, syaraf, kulit, rambut dan kuku, enzim-enzim serta hormon. Protein berasal dari sumber-sumber makanan hewan dan tumbuhan. Sumber protein penting adalah daging, ikan, susu dan produk mengandung susu. Seperti halnya karbohidrat, protein mengandung karbon, hidrogen dan oksigen, tetapi selain itu protein juga mengandung nitrogen. Beberapa protein juga mengandung fosfor, sulfur, iodium dan zat besi.
Fungsi protein antara lain menjaga proses fisiologis tubuh karena merupakan bahan pembentuk hormon, protein plasma, antibodi dan kromosom. Protein juga berperan dalam perkembangan tubuh yaitu penting bagi pertumbuhan, pemulihan dan memelihara struktur tubuh. Protein berperan juga dalam metabolisme, karena sebagai enzim protein mempercepat terlibat aktif dalam reaksi biologis dan kimiawi tubuh. Fungsi protein yang lain adalah memelihara keseimbangan asam basa,sebagai sumber energi dan dapat berperan sebagai penawar racun.
Kebutuhan protein perharinya adalah sekitar 0,8 g/kg berat badan/hari. Kekurangan protein dapat menyebabkan mudah lelah, kehilangan selera makan, diare dan vomitus, retardasi pertumbuhan serta dapat terjadi odema, misalnya pada penyakit kwasiorkor. Kelebihan protein dapat menimbulkan beban kerja hati dan ginjal bertambah berat.
3.      Lemak
Lemak tersusun atas karbon, hidrogen dan oksigen sebagai sumber cadangan energi tubuh. Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi larut pada larutan organik seperti kloroform, eter, dan petroleum. Sumber utama lemak adalah lemak hewani dan minyak tumbuhan seperti minyak kelapa, minyak kelapa sawit, jagung, dan sebagainya. lemak dapat dilihat diantaranya dalam bentuk daging, minyak tumbuhan dan keju.
Lemak merupakan energi simpanan untuk tubuh yang akan dibakar saat dibutuhkan. Kita semua butuh lemak tapi tidak berlebihan. Memang baik untuk makan lebih banyak lemak tidak jenuh dan lebih sedikit lemak jenuh. Lemak tak jenuh dapat ditemukan di minyak sayur seperti sunflower dan ikan berminyak seperti makarel atau sarden dan mentega halus. Lemak jenuh dapat ditemukan di daging dan produk-produk bersusu, biskuit, dan kue.
Lemak mempunyai fungsi penting, diantaranya menghasilkan energi, membaw vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak. Lemak akan memberikan asam lemak esensial yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan kesehatan kulit. Jika asupan lemak kurang mencukupi kebutuhan tubuh, akan mudah terjadi penyakit kulit atau ekzema dan dapat mengalami retardasi pertumbuhan. Konsumsi lemak yang berlebihan dapat meningkatkan berat badan dan menyebabkan obesitas. Bagi seseorang yang menderita dislipidemia, konsumsi lemak berlebihan dapat menaikkan kadar kolesterol dan trigliserida.
4.      Serat
Sumber serat yang baik adalah sereal sarapan pagi, roti gandum, buah dan sayuran, remah dan kacang-kacangan. Seorang pria butuh sekitar 18-30 gms per serat satu harinya.
5.      Vitamin
Vitamin adalah zat yang dalam jumlah kecil diperlukan untuk kesehatan tubuh. Kekurangan tertentu dapat menghambat metabolisme, menyebabkan kelelahan, dan masalah kesehatan lainnya. Defisiensi vitamin tertentu dapat menimbulkan penyakit yang hanya dapat sembuh dengan pemberian vitamin. Vitamin memiliki fungsi yang sangat bervariasi dan berperan dalam pertumbuhan, melahirkan keturunan yang sehat serta menjaga kesehatan. Vitamin sangat penting dalam metabolisme tubuh, yang memungkinkan tubuh menggunakan zat nutrisi penting seperti karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Beberapa vitamin dapat meningkatkan nafsu makan membantu pencernaakan dan sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri. Vitamin sangat penting karena berbagai alasan. Mereka mempertahankan semuanya, mulai dari sistem kekebalan dan pencernaan yang sehat sampai kulit yang bagus.
6.      Mineral
Memiliki peran penting dalam mempertahankan struktur tubuh termasuk rambut, gigi dan tulang, serta membantu menjaga pergerakan otot, mengatur proses fisiologis tubuh dan menjaga keseimbangan asam basa. Mineral juga berperan penting untuk pembentukan sel-sel baru sehingga sangat diperlukan bagi pertumbuhan bayi dan balita.
7.      Air
Tidak mengejutkan kalau ini merupakan yang paling penting. Seorang pria seharusnya meminum sekitar 1.5 sampai 2.5 liter air perhari. Jumlah ini meningkat jika udaranya panas dan saat berolahraga. Pada pria, air meliputi 50-70% berat tubuh total dan tanpa itu, kita tidak dapat berfungsi secara tepat. Air memiliki peran penting dalam penyerapan gizi, sirkulasi dan penghilangan material buangan.

H. Konsep Dasar Asam urat
1.  Pengertian Asam urat
Asam urat adalah hasil metabolisme tubuh oleh salah satu unsur protein yang mengandung purin. Oleh karena itu kadar asam urat didalam darah meningkat bila seseorang banyak mengkonsumsi daging atau makanan lainnya yang mengandung purin (Dewi Kurnia, 2009;11).
Gout atau penyakit asam urat adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuhsecara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin. Gout terjadi ketika cairan sangat jenuh akan asam urat karena keadaan atau kadarnya yang tinggi.
Kadar asam urat dalam darah tergantung usia dan jenis kelamin. Pada laki-laki, sebelum pubertas kadarnya sekitar 3,5mg/dl dan meningkat secara bertahap, Setelah pubertas dapat mencapai 5,2mg/dl. Beda pada perempuan kadar asam urat biasanya tetap rendah, baru pada usia pra-menopause kadar di dalam darah rata-rata sekitar 4mg/dl. Setelah menopause, kadarnya meningkat mendekati kadar pada laki-laki yaitu bisa mencapai 4,7mg/dl bahkan lebih (Dewi Kurnia, 2009;11).

    2.      Makanan Yang Harus Dihindari Atau Dikurangi Jumlahnya :
1.      Minuman fermentasi dan mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape, dan tuak.
2.      Udang, remis, tiram, kepiting,
3.      Berbagai jenis makanan kaleng seperti sarden,kornet sapi
4.      Berbagai jeroan seperti hati, ginjal, jantung, otak, paru, limpa, usus,
5.      buah-buahan tertentu seperti durian, alpokat dan es kelapa.
6.      Ikan, daging kambing, daging ayam, daging sapi,
7.      Tempe, emping, kacang, oncom,
8.      Beberapa jenis sayuran tertentu seperti brokoli, bayam, kangkung, kol dan tauge.

Tidak ada komentar: