A. Latar
Belakang
Gout
atau penyakit asam urat, adalah suatu penyakit yang sudah dikenal
sejak masa Hippocrates. Gout adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam
urat dalam tubuh secara berlebih, baik akibat produksi yang meningkat,
pembuangannya melalui ginjal yang menurun atau akibat peningkatan asupan
makanan tinggipurin. Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan
asam urat karena kadarnya yang tinggi. Gout ditandai dengan serangan berulang
dari artritis (peradangan sendi) yang akut, kadang kadang disertai
pembentukan kristal natrium urat besar yang dinamakan tophus, deformitas atau
(kerusakan sendi) secara kronis, dan cedera pada
ginjal (Sustrani, 2006).
Di
Indonesia, arthritis gout terjadi pada usia yang lebih muda, sekitar 32% pada
pria berusia kurang dari 34 tahun. Pada wanita, kadar asam urat umumnya rendah
dan meningkat setelah usia menopause. Prevalensi arthritis gout di Bandungan,
Jawa Tengah, prevalensi pada kelompok usia 15-45 tahun sebesar 0,8%; meliputi
pria 1,7% dan wanita 0,05%. Di Minahasa (2003), proporsi kejadian arthritis
gout sebesar 29,2% dan pada etnik tertentu di Ujung Pandang sekitar 50%
penderita rata-rata telah menderita gout 6,5 tahun atau lebih setelah keadaan
menjadi lebih parah.
Penelitian
Darmawan 1999 tentang asam urat mendapatkan 8% orang dewasa di atas 15 tahun
menderita arthritis gout (Zakiah dkk,
2005:10). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti
pada tanggal 17 juli 2010 menunjukkan bahwa di Puskesmas
Pademawu Kabupaten Pamekasan penderita asam urat pada bulan
juni 2010 didapatkan penderita asam urat mencapai 113 pasien.
Sedangkan dari data 6 bulanan (januari 2010-juni 2010), jumlah pasien yang
menderita asam urat mencapai 2101 pasien.
Penyakit
asam urat ini muncul karena orang terlalu banyak mengkonsumsi makanan dan
minuman yang mengandung purin, antara lain teh, kopi,
jeroan (babat, limpa, usus dan sebagainya). Jika terlalu banyak
mengkonsumsi makanan yang mengandung purin maka kadar asam urat dalam tubuh
akan tinggi. Kelebihan asam urat mengakibatkan seseorang terserang penyakit
asam urat. Pada pria kadar asam urat normal 3,5-7,0 mg/dl
sedangkan pada wanita 2,6-6,0 mg/dl.
Dampak
tingginya asam urat akan menimbulkan berbagai penyakit antara lain; reumatik
gout, tofi, gangguan fungsi ginjal, dan batu urat dalam ginjal. Perubahan
gaya hidup, konsumsi obat tertentu dan menghindari makanan yang berkadar purin
tinggi dapat mengendalikan asam urat.
B. Rumusan Masalah
“Bagaimana Pola Makan
pada pasien asam urat di Panti Sosial Tresna Werda?”
C.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan
umum
Mengetahui Pola Makan pada
pasien asam urat di Puskesmas Pademawu Pamekasan.
2. Tujuan
Khusus
·
Mengetahui karakteristik pasien asam urat
(jenis kelamin, usia, pendidikan)
·
Mengetahui pola makan (jenis makanan,
jumlah, dan frekuensi) pasien asam urat di Puskesmas Pademawu Pamekasan
D.
WAKTU
DAN TEMPAT
Tanggal pelaksanaan : 22 Maret 2017
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
Tempat : Panti Sosial Tresna
Werdha
E.
METODE
Ceramah dan tanya jawab
F.
PENGORGANISASIAN
1. Pembimbing kegiatan : Ns. Gunawan Irianto, M.Kep, Sp.Kom
2. Pembimbing Lahan : Ns. Kasio, S.Kep
3. Fasilitator 1 : Jaya Pamungkas
4. Fasilitator 2 : Ahmad Wahyudi
5. Fasilitator 3 : Melati Anggraeny P
6. Fasilitator 4 : Ika Afriani
7. Fasilitator 5 : Nurhidayati
G. Landasan Teori
1 Definisi
Pola Makan
Makanan
adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau
unsur-unsur/ikatan kimia yang dapat di ubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang
berguna bila dimasukkan kedalam tubuh (Sunita Almatsier, 2009:3)
Pola
makan (Yayuk, 2004:69) adalah susunan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi
seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu.Soegeng Santosa dkk (2004)
mengungkapkan bahwa pola makan merupakan berbagai informasi yang memberi
gambaran mengenai macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan tiap hari oleh
satu orang dan merupakan ciri khas untuk suatu kelompok masyarakat tertentu.
Pendapat dua pakar yang berbeda-beda dapat diartikan secara umum bahwa pola
makan adalah cara atau perilaku yang ditempuh seseorang atau sekelompok orang
dalam memilih, menggunakan bahan makanan dalam konsumsi pangan setiap hari yang
meliputi jenis makanan, jumlah makanan dan frekuensi makan yang berdasarkan
pada faktor-faktor sosial, budaya dimana mereka hidup.
Pola makan
yang benar akan menentukan kesehatan seseorang. Jika pola makan benar,
kesehatan terjaga, sebaliknya apabila pola makan tidak benar, besar kemungkinan
kita akan terkena berbagai penyakit.Ada pepatah mengatakan bahwa kesehatan
manusia terletak pada perut. Bila perut dijejali dengan makanan yang mengandung
sampah, racun ataupun zat-zat yang sangat membayakan tubuh (Ahmad J. Ramadhan,
2008:13).
Pola
makan yang sehat adalah pola makan yang seimbang antara karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, dan mineral. Sementara itu, makanan yang seimbang adalah
makanan yang tidak mementingkan salah satu unsur tertentu dan tidak mengabaikan
unsur lainnya ( Ahmad J. Ramadhan, 2008:29).
2.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola
Makan
1. Budaya
Budaya cukup menentukan
jenis makanan yang sering dikonsumsi. Demikian pula letak geografis
mempengaruhi makanan yang diinginkannya. Sebagai contoh, nasi untuk orang-orang
Asia dan Orientalis, pasta untuk orang-orang Italia, curry (kari) untuk
orang-orang India merupakan makanan pokok, selain makana-makanan lain yang
mulai ditinggalkan. Makanan laut banyak disukai oleh masyarakat sepanjang
pesisir Amerika Utara. Sedangkan penduduk Amerika bagian Selatan lebih menyukai
makanan goreng-gorengan.
2. Agama/Kepercayaan
Agama/kepercayaan juga
mempengaruhi jenis makanan yang dikonsumsi. Sebagai contoh, agama Islam dan
Yahudi Orthodoks mengharamkan daging babi. Agama Roma Katolik melarang makan
daging setiap hari, dan beberapa aliran agama (Protestan) melarang pemeluknya mengkonsumsi
teh, kopi atau alkohol.
3. Status
Sosial Ekonomi
Pilihan seseorang
terhadap jenis dan kualitas makanan turut dipengaruhi oleh status sosial dan
ekonomi. Sebagai contoh, orang kelas menegah ke bawah atau orang miskin di desa
tidak sanggup membeli makanan jadi, daging, buah dan sayuran yang mahal.
Pendapatan akan membatasi seseorang untuk mengkonsumsi makanan yang mahal
harganya. Kelompok sosial juga berpengaruh terhadap kebiasaan makan, misalnya
kerang dan siput disukai oleh beberapa kelompok masyarakat, sedangkan kelompok
masyarakat yang lain lebih menyukai hamburger dan pizza.
4. Personal
Preference
Hal-hal yang disukai dan
tidak disukai sangat berpengaruh terhadap kebiasaan makan seseorang. Orang
seringkali memulai kebiasaan makannya sejak dari masa kanak-kanak hingga
dewasa. Misalnya, ayah tidak suka makan kai, begitu pula dengan anak
laki-lakinya. Ibu tidak suka makanan kerang, begitu pula anak perempuannya.
Perasaan suka dan tidak suka seseorang terhadap makanan tergantung asosiasinya
terhadap makanan tersebut. Anak-anak yang suka mengunjungi kakek dan neneknya
akan ikut menyukai acar karena mereka sering dihidangkan acar. Lain lagi dengan
anak yang suka dimarahi bibinya, akan tumbuh perasaan tidak suka pada daging
ayam yang dimasak bibinya.
5. Rasa
Lapar, Nafsu Makan, Dan Rasa Kenyang
Rasa lapar umumnya
merupakan sensasi yang kurang menyenangkan karena berhubungan dengan kekurangan
makanan. Sebaliknya, nafsu makan merupakan sensasi yang menyenangkan berupa
keinginan seseorang untuk makan. Sedangkan rasa kenyang merupakan perasaan puas
karena telah memenuhi keinginannya untuk makan. Pusat pengaturan dan
pengontrolan mekanisme lapar, nafsu makan dan rasa kenyang dilakukan oleh
sistem saraf pusat, yaitu hipotalamus.
6. Kesehatan
Kesehatan seseorang
berpengaruh besar terhadap kebiasaan makan. Sariawan atau gigi yang sakit
seringkali membuat individu memilih makanan yang lembut. Tidak jarang orang
yang kesulitan menelan, memilih menahan lapar dari pada makan.
7. Usia
Dan Jenis Kelamin
Sudah sering kita mendengar berbagai makanan yang
dianggap tabu untuk laki-laki, perempuan atau orang dalam kondisi tertentu di
dalam tradisi kita. Banyak juga yang menganggap itu sebagai mitos yang belum
tentu benar. Tetapi meskipun kebenarannya diragukan, banyak kalangan yang berpegang
teguh pada larangan itu. Mereka pantang memakan makanan-makanan itu. Alasannya,
berjaga-jaga jika itu memang benar.
Maka, sejumlah penelitian dilakukan. Sebagian
membuktikan bahwa mitos hanya sekadar mitos. Misalnya, jika lelaki sering makan
terung, dia punya kecenderungan impoten, ternyata tak terbukti. Tetapi, ada
juga mitos yang setelah ditelusuri secara ilmiah, memang menunjukkan
kebenarannya. Nah, dalam hubungannya dengan gender, di bawah ini ada sejumlah
makanan (buah-buahan dan sayuran) yang dianjurkan karena berkhasiat tertentu
dalam kaitannya dengan kemampuan terbaik bagi laki-laki atau perempuan.
Berdasarkan
tingkatan umur pola makan yang baik digolongkankan menjadi :
a. Pola
makan yang baik pada Usia 40 - 60-an
Pada usia ini proses menua sedang berjalan. Proses
menua ini adalah suatu proses alamiah yang akan dialami oleh setiap individu
yang telah mengalami usia maturitas, yang umumnya disertai oleh penurunan
kualitas hidup. Tidak heran pada masa ini di dalam tubuh terjadi
perubahan-perubahan fisiologi yang meliputi berbagai hal, antara lain kebutuhan
tubuh akan energi menurun. Hal ini disebabkan adanya penurunan masa otot dan
peningkatan lemak tubuh.Jika makan tidak dikontrol, kegemukan mudah sekali
terjadi, lebih-lebih jika aktivitas fisik kurang. Kebutuhan tubuh akan energi
ini menurun sebanyak 5% untuk setiap penambahan usia 5 tahun, setelah Anda
berusia 40 tahunan. Menurut Widya Karya Gizi, laki-laki dewasa sampai usia
60 tahun, memerlukan 2400 kalori/hari. Sedang wanita 1900 kalori/hari. Jadi
seorang pria usia 50 tahun perlu mengurangi konsumsinya sekitar 240 kalori,
sedang wanita 190 kalori. Pada usia 60 tahun pria mengurangi 480 kalori,
sedangkan wanita 380 kalori per hari.
Di samping kebutuhan tubuh akan energi menurun, juga
terdapat penurunan sekresi asam lambung. Hal ini akan mengakibatkan gangguan
pada penyerapan kalsium dan besi.Sekresi dari enzym lipase juga menurun, ini
akan mengakibatkan gangguan absorpsi lemak, yang selanjutnya menimbulkan
konstipasi (sulit buang air besar). Ini pun akan lebih memudahkan timbulnya
keracunan makanan dan timbulnya kanker usus.Sistem pemafasan, kardiovaskuler
dan juga ginjal mengalami kemunduran. Pada wanita bila telah mengalami
menopause, perlu berhati-hati, karena sering timbul kerapuhan tulang yang dikenal
sebagai osteoporosis. Makanan yang cukup kalsium, flour dan vitamin D serta
olahraga yang teratur dapat membantu mengurangi kasus ini. Vitamin D banyak
didapat pada hati, ikan, serta minyak ikan. Flour terdapat pada air minum dan
teh. Sedang kalsium banyak terdapat pada ikan yang dimakan dengan tulangnya,
susu, keju serta sayuran yang berwarna hijau.Selain osteoporosis, bahaya lain
lagi yang mengintai wanita setelah menopause ini adalah peningkatan kadar
kolesterol darah. Oleh karena itu kasus timbulnya penyakit jantung pada wanita
lebih tinggi daripada laki-laki.Untuk mengatasinya perlu pembatasan pemakaian
lemak, juga buat kaum pria. Juga perlu dihindarkan/dibatasi makanan-makanan
yang kandungan kolesterolnya tinggi, seperti jerohan (usus, babat, hati, otak,
sumsum), juga udang, kuning telur dan susu full-cream (penuh). Dengan
mempertahankan kelangsingan dan kebugaran serta perbanyak makan sayur--sayuran
dan buah-buahan. Kurangi pemakaian lemak dan karbohidrat sederhana (gula,
madu). Hal-hal tersebut merupakan langkah yang tepat untuk tetap sehat dan
bugar da-lam periode usia ini.
b. Pola
makan yang baik pada Usia 65 tahun ke atas
Pada usia lanjut ini, sering kali terjadi salah gizi,
karena kehilangan kemampuannya. Akibatnya rasa makanan harus tinggi baru mereka
rasakan enak. Yang berbahaya bila konsumsi garam tinggi, ini akan mempermudah
timbulnya tekanan darah tinggi dan meningkatnya kasus serangan jantung dan
stroke. Terlalu banyak gula, menyebabkan kebutuhan tubuh akan vitamin B komplek
meningkat. Vitamin ini sangat penting pada proses pembentukan energi tubuh.
Tanpa cukup makanan yang berkualitas tinggi (bagus), orang usia lanjut mudah
sekali kekurangan akan serat, vitamin C, kalsium, besi, dan vitamin B komplek.
Buah-buahan dan sayur-sayuran segar merupakan sumber utama dan me-ngandung
serat, vitamin C dan vitamin A.
Di samping itu jangan lupa mengkonsumsi sumber
protein hewani dalam jumlah yang cukup. Pilihlah sumber protein hewani
seperti daging tanpa lemak, ikan, ayam, susu non-fat, kerang- kerangan.
Juga jangan lupa sumber protein nabati seperti tahu, tempe atau
kacang-kacangan .
3.
Zat Makanan Yang Dibutuhkan
Tubuh
1. Karbohidrat.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri dari
elemen-elemen karbon, hidrogen dan oksigen dan terbagi menjadi gula/karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan sumber
energi yang paling ekonomis dan paling banyak tersedia. Karbohidrat sangat
bermanfaat karena merupakan penghasil energi yang cepat dan menghasilkan serat
agar proses eliminasi pencernaan dan fungsi-fungsi intestinal berfungsi normal.
Karbohidrat adalah sumber energi tubuh dan dapat anda temukan dalam 2 bentuk :
tepung dan gula. Tepung ditemukan di makanan seperti beras, pasta, roti,
kentang, kacang-kacangan, dan padi-padian. Gula dapat ditemukan di makanan
seperti coklat, permen atau kue. Karbohidrat untuk makanan sehat seharusnya
lebih mengandung tepung dibandingkan mengandung gula.
Jika seseorang tidak mengkonsumsi karbohidrat yang
sesuai dengan kebutuhannya akan menimbulkan efek-efek merugikan. Kekurangan
asupan karbohidrat dapat menimbulkan kehilangan energi, mudah lelah, terjadi
pemecahan protein yang berlebihan, dan akan mengalami gangguan keseimbangan
air, natrium, kalium dan korida. Sebaliknya, jika seseorang kelebihan
mengkonsumsi karbohidrat akan meyebabkan berat badan meningkat dan terjadi
obesitas.
2. Protein
Protein merupakan sat pembangun jaringan tubuh.
Protein terutama terdapat pada otot dan kelenjar, organ-organ dalam, otak,
syaraf, kulit, rambut dan kuku, enzim-enzim serta hormon. Protein berasal dari
sumber-sumber makanan hewan dan tumbuhan. Sumber protein penting adalah daging,
ikan, susu dan produk mengandung susu. Seperti halnya karbohidrat, protein
mengandung karbon, hidrogen dan oksigen, tetapi selain itu protein juga
mengandung nitrogen. Beberapa protein juga mengandung fosfor, sulfur, iodium
dan zat besi.
Fungsi protein antara lain menjaga proses fisiologis
tubuh karena merupakan bahan pembentuk hormon, protein plasma, antibodi dan
kromosom. Protein juga berperan dalam perkembangan tubuh yaitu penting bagi
pertumbuhan, pemulihan dan memelihara struktur tubuh. Protein berperan juga
dalam metabolisme, karena sebagai enzim protein mempercepat terlibat aktif
dalam reaksi biologis dan kimiawi tubuh. Fungsi protein yang lain adalah
memelihara keseimbangan asam basa,sebagai sumber energi dan dapat berperan
sebagai penawar racun.
Kebutuhan protein perharinya adalah sekitar 0,8 g/kg
berat badan/hari. Kekurangan protein dapat menyebabkan mudah lelah, kehilangan
selera makan, diare dan vomitus, retardasi pertumbuhan serta dapat terjadi
odema, misalnya pada penyakit kwasiorkor. Kelebihan protein dapat menimbulkan
beban kerja hati dan ginjal bertambah berat.
3. Lemak
Lemak tersusun atas karbon, hidrogen dan oksigen
sebagai sumber cadangan energi tubuh. Lemak tidak dapat larut dalam air tetapi
larut pada larutan organik seperti kloroform, eter, dan petroleum. Sumber utama
lemak adalah lemak hewani dan minyak tumbuhan seperti minyak kelapa, minyak
kelapa sawit, jagung, dan sebagainya. lemak dapat dilihat diantaranya dalam
bentuk daging, minyak tumbuhan dan keju.
Lemak merupakan energi simpanan untuk tubuh yang akan
dibakar saat dibutuhkan. Kita semua butuh lemak tapi tidak berlebihan. Memang
baik untuk makan lebih banyak lemak tidak jenuh dan lebih sedikit lemak jenuh.
Lemak tak jenuh dapat ditemukan di minyak sayur seperti sunflower dan ikan
berminyak seperti makarel atau sarden dan mentega halus. Lemak jenuh dapat
ditemukan di daging dan produk-produk bersusu, biskuit, dan kue.
Lemak mempunyai fungsi penting, diantaranya
menghasilkan energi, membaw vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak. Lemak
akan memberikan asam lemak esensial yang dibutuhkan bagi pertumbuhan dan
kesehatan kulit. Jika asupan lemak kurang mencukupi kebutuhan tubuh, akan mudah
terjadi penyakit kulit atau ekzema dan dapat mengalami retardasi pertumbuhan.
Konsumsi lemak yang berlebihan dapat meningkatkan berat badan dan menyebabkan
obesitas. Bagi seseorang yang menderita dislipidemia, konsumsi lemak berlebihan
dapat menaikkan kadar kolesterol dan trigliserida.
4. Serat
Sumber
serat yang baik adalah sereal sarapan pagi, roti gandum, buah dan sayuran,
remah dan kacang-kacangan. Seorang pria butuh sekitar 18-30 gms per serat satu
harinya.
5. Vitamin
Vitamin
adalah zat yang dalam jumlah kecil diperlukan untuk kesehatan tubuh. Kekurangan
tertentu dapat menghambat metabolisme, menyebabkan kelelahan, dan masalah
kesehatan lainnya. Defisiensi vitamin tertentu dapat menimbulkan penyakit yang
hanya dapat sembuh dengan pemberian vitamin. Vitamin memiliki fungsi yang
sangat bervariasi dan berperan dalam pertumbuhan, melahirkan keturunan yang
sehat serta menjaga kesehatan. Vitamin sangat penting dalam metabolisme tubuh,
yang memungkinkan tubuh menggunakan zat nutrisi penting seperti karbohidrat,
lemak, protein dan mineral. Beberapa vitamin dapat meningkatkan nafsu makan
membantu pencernaakan dan sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri.
Vitamin sangat penting karena berbagai alasan. Mereka mempertahankan semuanya,
mulai dari sistem kekebalan dan pencernaan yang sehat sampai kulit yang bagus.
6. Mineral
Memiliki
peran penting dalam mempertahankan struktur tubuh termasuk rambut, gigi dan
tulang, serta membantu menjaga pergerakan otot, mengatur proses fisiologis
tubuh dan menjaga keseimbangan asam basa. Mineral juga berperan penting untuk
pembentukan sel-sel baru sehingga sangat diperlukan bagi pertumbuhan bayi dan
balita.
7. Air
Tidak
mengejutkan kalau ini merupakan yang paling penting. Seorang pria seharusnya
meminum sekitar 1.5 sampai 2.5 liter air perhari. Jumlah ini meningkat jika
udaranya panas dan saat berolahraga. Pada pria, air meliputi 50-70% berat tubuh
total dan tanpa itu, kita tidak dapat berfungsi secara tepat. Air memiliki
peran penting dalam penyerapan gizi, sirkulasi dan penghilangan material
buangan.
H.
Konsep Dasar Asam urat
1. Pengertian Asam
urat
Asam
urat adalah hasil metabolisme tubuh oleh salah satu unsur protein yang
mengandung purin. Oleh karena itu kadar asam urat didalam darah meningkat bila
seseorang banyak mengkonsumsi daging atau makanan lainnya yang mengandung purin
(Dewi Kurnia, 2009;11).
Gout atau
penyakit asam urat adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat
dalam tubuhsecara berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat,
pembuangannya melalui ginjal yang menurun, atau akibat peningkatan asupan
makanan kaya purin. Gout terjadi ketika cairan sangat jenuh akan asam
urat karena keadaan atau kadarnya yang tinggi.
Kadar
asam urat dalam darah tergantung usia dan jenis kelamin. Pada laki-laki, sebelum
pubertas kadarnya sekitar 3,5mg/dl dan meningkat secara bertahap, Setelah
pubertas dapat mencapai 5,2mg/dl. Beda pada perempuan kadar asam urat biasanya
tetap rendah, baru pada usia pra-menopause kadar di dalam darah rata-rata
sekitar 4mg/dl. Setelah menopause, kadarnya meningkat mendekati kadar pada
laki-laki yaitu bisa mencapai 4,7mg/dl bahkan lebih (Dewi Kurnia, 2009;11).
2.
Makanan Yang Harus Dihindari Atau Dikurangi Jumlahnya :
1. Minuman
fermentasi dan mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur, tape,
dan tuak.
2. Udang,
remis, tiram, kepiting,
3. Berbagai
jenis makanan kaleng seperti sarden,kornet sapi
4. Berbagai
jeroan seperti hati, ginjal, jantung, otak, paru, limpa, usus,
5. buah-buahan
tertentu seperti durian, alpokat dan es kelapa.
6. Ikan,
daging kambing, daging ayam, daging sapi,
7. Tempe,
emping, kacang, oncom,
8. Beberapa
jenis sayuran tertentu seperti brokoli, bayam, kangkung, kol dan tauge.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar